Senin, 08 November 2010

Salam Duka

Gunung mengamuk, pantai pun ikut berdemo dengan gagahnya menghancurkan setiap detik moment kehidupan kita. Kita pun juga sama saat mereka (gunung dan laut) masih tertidur dengan lelapnya di kehampaan sunyi mereka, kita menggantikan mereka dengan berdemo tanpa berpikir apa yang sedang terjadi di sekitar kita.
Alam mengingatkan kepada kita semua, agar selalu hidup dengan damai, selalu hidup dengan selaras bersama mereka. Bukan memikirkan kehidupan kelompok semata, bukan memikirkan apa yang salah tapi bagaimana tentang kita dan alam bisa menjadi bagian yang satu. Alam mengamuk, itu sudah kodrat kita untuk menerimanya. Bukan hanya menerima saja,tapi juga bagaimana kita menangani dampak dari marahnya alam. Merapi yang menyeburkan lahar panas dan awan panas (wedus gembel), tsunami di mentawai dan wasior harus kita tangani dengan sebaik mungkin, baik sebelum kejadian maupun setelah kejadian,bukan hanya setelah kejadian kita serempak berhenti menghilangkan kepentingan kelompok, tapi sebelum adanya kejadian alam pun kita sudah bisa mengantisipai akan hal itu. Bosen yh baca uneg2 saya?? kita flash back dulu apa yang pernah kita alami dengn kejadian alam yang kita rasa, masih dalam ingatan kita gempa yang meluluh lantakan jogja tahun 2006 dan juga tsunami hebat di Aceh tahun 2001 itu bisa menjadi pegangan kita dalam menghadapi merapi yang meletus sekarang,baik dalam penanganan pengungsi dan juga dana alokasi yang tepat sasaran dan juga sesuai, upaya tidak dimanfaatkan oleh phak-pihak yang mencari untung semata. Penambahan alat pemantau serta pemelihara yang di pegang oleh ahli yang begitu paham dengan alat pemantau tersebut. Kenapa harus begitu?? karena di Indonesia yang sedikit saya kutip dari salah satu koran yang terkemuka di jawa tengah pernah menyebutkan,ada alat penangkal tsunami rusak di salah satu kabupaten di jawa tengah,dikarenaka tenaga disana tidak bisa mengoperasikan alat tersebut dikarenakan bahasa yang belum bisa dikuasai oleh tenaga ahli kita. SUNGGUH MIRIS BUKAN.
“ Untuk para korban bencana di mana pun di harapkan tetap bersabar dan terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga apa yang menimpa kita pada saat ini membuat kita semakin dekat dengan Nya.”
Itu saja yang mungkin ingin saya utarakan kepada para pembaca blogger yang budiman,agar kita tetap mantap menangani korban bencana yang semakin membutuhkan kita di sini yang mampu. Dan saya harapkan kepada pemerintah yang terhormat dan anggota DPR yang masih saya hormati, lihat lah dan turunlah ke tempat TKB ( Tempat Kejadian Bencana ) karena kami lah yang memilih anda untuk memimpin dan mewakili kami di Jakarta sana. TERIMA KASIH

0 komentar:

Posting Komentar