Kamis, 11 November 2010

Miskin Yang Dimiskinkan Atau Miskin Turunan?

Seharusnya ini masuk dalam pengklasifikasian dari pandangan kita terhadap orang miskin di sekitar kita,dalam benak saya melihat orang miskin itu,dari dua hal diatas tersebut. Karena perlu kawan- kawan ketahui mengapa orang miskin itu ada,kenapa jurang ekonomi yang ada saat ini begitu melebar,ada di suatu tempat yang notabene nya daerah yang bisa jadi contoh buat kita,dimana ada sebuah keluarga yang tetangga sebelahnya mempunyai sebuah mobil dan rumah bagus,pekerjaan bagus dan anak-anaknya mampu berkuliah di universitas terkenal di jogjakarta, sungguh kehidupan yang diimpikan oleh setiap orang yang ada di tempatnya berdiam. Sedangkan tetangga sebelahnya seorang petani yang hidup sederhana,rumah yang hanya semi permanen, karena belakang rumahnya di jadikan kandang sapi dan lain-lain, kompor yang masih saja menggunakan pawon (kompor kayu bakar) walaupun oleh pemerintah kita yang terhormat sudah diberikan kompor gas,mereka beralasan karena takut menggunakan alat yang menurut mereka masih terlalu canggih dan mahal bahan bakar nya. 
Mereka menjual apa yang sudah diberikan oleh pemerintah kita yang baik hati itu yaitu kompor gas gratis tersebut,tapi kawan-kawan jangan berpandangan skeptis terlebih dahulu terhadap mereka itu,mereka menjual kompor gas tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Bayangkan saja berapa penghasilan seorang buruh tani atau petani yang memburuhkan diri sebagai seorang buruh tani,tidak lebih hanya 2000 rupiah perhari,naas tapi itu realita yang ada pada saat ini,dan itu sudah menjadi tradisi yang hidup,benar-benar kehidupan feodal yang hidup di tengah-tengah moderen ini. Kaum miskin hanya dijadikan alat untuk kepentingan beberapa orang yang memang hidup dalam kemapanan, kaum miskin hanya dijadikan alat kenistaan oleh orang yang mempintarkan mereka, sungguh suatu problema yang amat sangat mengerikan bagi saya, karena saya hidup di kelilingi oleh suatu adat yang benar-benar rusak.
Kita kembali lagi ke judul artikel yang saya tulis diatas, kawan-kawan tercinta mungkin bisa menyimak dari coretan yang saya ungkapin di atas, menurut kawan-kawan apakah coretan diatas bisa dijadikan kategori orang yang ada di sekitar anda adalah miskin karena di miskin kan atau miskin karena turunan??
Kita bisa memilah dari coretan yang ada diatas tersebut, dimana ada sebuah daerah yang notabene nya hidup orang mampu dan orang yag tidak mampu alias miskin bertetangga,orang miskin menganggap diri mereka miskin karena turunan mereka sudah miskin dan tidak akan mungkin bisa seperti tetangga nya yang hidup secara mapan,orang – orang tersebut masih mempunyai rasa ewuh pakewuh (rasa segan) yang sangat tinggi terhadap orang yang lebih mapan dari mereka. Sedangkan tetangga mereka yang mampu,memperoleh kemapanan nya bisa dari warisan, atau mungkin dari prestasi kerja mereka yang sangat tinggi dikantornya setelah sekian lama. Kita bisa mengambil suatu kesimpulan atau menarik satu benang,bahwa kalau kehidupan orang miskin itu sangat tragis,karena mereka di miskin kan oleh suatu sistem yang hidup di masyarakat kita,sistem dimana orang bawah tetap pada dibawah dan orang atas akan selalu diatas, inilah sisitem feodal yang terus dibina dan di pelihara oleh masyarakat kita, inilah sisitem yang membuat kita tetap sebagai negara yang sedang berkembang (istilah mengaburkan Indonesia sebagai NEGARA MISKIN). 
  Sedangkan miskin karena turunan hanya lah sebagian besar pemikiran dari orang miskin yang masih belum bisa menemukan jalan untuk mengentaskan kemiskinan mereka,itu adalah kesimpulan yang bisa saya tarik dari permasalahan artikel ini. Masih banyak sekali sekelumit masalah-masalah mengenai orang miskin ini yang belum saya utarakan kepeda kawan-kawan blogger dan writer mania di seluruh jagad internet ini. Akan banyak hal yang mungkin akan di temukan oleh kawan- kawan selama membaca blog sederhana saya ini,karena belum tentu apa yang selama ini kawan-kawan lihat itu benar-benar bisa merasakan apa yang kaum miskin rasakan. Saya akan menghentikan coretan saya ini mengenai kategori orang miskin,dikhawatirkan akan banyak pertumpahan saran, kritik dari kawan yang saya sediakan. Saya berharap sekali kawan- kawan mau peduli dengan membaca bolg saya,memang  hanya dengan menuang coretan di blog ini saya bisa berbagi sedikit rasa kemanusiaan kita sebagai mahluk sosial. Ingat tuhan menciptakan kita bukan hanya mahluk yang mempunyai akal saja,tapi mita diberi hati oleh tuhan Yang Maha Esa,itu yng membedakan antara kita dengan hewan dan mahluk yang lain nya.

0 komentar:

Posting Komentar