Rabu, 05 Januari 2011

Menyambut Tahun Baru 2011

           Menyambut tahun 2011, banyak sekali pekerjaan yang belum pernah terselesaikan sedikitpun, masih banyak pula orang – orang di sekitar kita, yang mengangkatkan tangan dari penjajah ekonomi yang semakin menjerat mereka. Bisa kita simak ke belakang di tahun ini, bencana alam, kenaikan beberapa kebutuhan pokok seperti listrik, BBM, sembako juga bertambahnya pengangguran dikarenakan banyak lulusan universitas yang belum bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginan mereka. Cukup kompleks yah, kalau saja saya membahas apa yang harus kita kerjakan masih banyak, yang saya tuliskan diatas hanya beberapa saja yang saya ringkas lebih mengecil, agar kita ke depannya bisa memetakan mana dulu yang akan kita kerjakan untuk masyarakat sekitar kita yang masih di bawah hidup layak. Saya berharap kalau saja di tahun yang akan datang, pengangguran menurun, tindak criminal menurun, kemisikinan bisa di tanggulangi (bukan omongan belaka), pendidikan, kesehatan murah dan berkualitas juga memanusiakan kalangan kaum pinggiran (masyarakat miskin), baru kita di menamakan diri kita sebagai negara yang berlandaskan PANCASILA  Itu adalah Ideologi Negara kita.
           Saya baru kali ini menulis kembali di blog ini, karena perjalanan yang saya tempuh dari beberapa daerah, membuat saya menjadi ciut untuk mengatakan kalau Negara saya adalah Negara yang makmur, kaya sumber daya alamnya tapi kami semua sebagai rakyatnya tetap merasakan kelaparan, walaupun kami menahannya. Saya menaiki transportasi yang cukup murah, dimana kami benar – benar dijadikan golongan kelas bawah oleh Negara kami sendiri, dimana di dalam transportasi tersebut kami berdesakkan, terinjak – injak oleh orang yang lewat di depan dan di belakang kami sungguh pengalaman yang sangat tragis kalau kawan – kawan merasakan di antara kami ini dengan transportasi yang biasa kami pakai, anak – anak kami menghirup udara rokok, sampah pun tidak mau ketinggalan untuk andil dalam pencemaran yang terjadi di dalam angkutan yang kami pakai ini. Saya sungguh berharap sekali kalau para pejabat tinggi di Jakarta  sana mau menyempatkan diri mereka di perkampungan masyarakat miskin, baik yang ada di kota, desa maupun yang ada di daerah korban bencana alam pada malam tahun baru nanti yang akan kita rayakan secara meriah.
Ironis, tapi memang ada dan terjadi, kita bukan Negara yang begitu kaya namun menghadirkan hiburan yang sangat mewah sekali, bahkan kalau saja uang yang mengalir untuk merayakan malam tahun baru kita kumpulkan dalam satu malam saja, esok harinya kita bisa membantu korban bencana alam, membangun sekolah – sekolah di daerah terpencil dan daerah yang kurang mampu, mengadakan kegiatan pemeriksaan kesehatan yang gratis tapi berkualitas kepada para masyarakat miskin, memberikan modal secara cuma – cuma  dan dilakukan pengarahan dalam melakukan penggunaan modal dan menjalankan usaha yang akan dikerjakannya itu. Sungguh suatu harapan yang baru, yang berbeda dari biasanya, daripada kita menghamburkan ratusan bahkan puluhan miliiar hanya satu malam saja, MALAM TAHUN BARU. 
          Percaya atau tidak berapa nominal yang kita keluarkan untuk merayakan MALAM TAHUN BARU setiap akhir tahun, mari kita simak dari tingkatan pribadi saja secara keseluruhan, mulai dari membeli perlengkapan seperti terompet, hiasan, menyewa tempat untuk akhir tahun barunya entah itu di puncak, pantai, pulau, keluar negeri, dan lain- lain membutuhkan dana mulai dari Rp 1, 500,000 ( untuk dalam kota tanpa menyewa apa pun )  sampai dengan Rp 20,000,000 beserta perlengkapan keluar kota seperti menyewa hotel, membeli tiket perjalanan pesawat, kebutuhan selama di tempat rekreasi, belanja oleh – oleh dan makanan. Sekarang kita total secara keseluruhan dari penduduk Indonesia yang merayakan MALAM TAHUN BARU dari 200 juta lebih mungkin yang merayakan kurang lebihnya ada sekitar 100 juta orang di seluruh Indonesia, itu pun masih saya klarifikasikan ke beberapa kelompok lagi, seperti salah satunya tadi diatas sudah saya sebutkan yaitu pribadi, perusahaan, kelompok masyarakat kelas atas, kelompok masyarakat komunitas, kelompok masyarakat pas – pasan saya masukan ke dalam kategori yang mengikuti MALAM TAHUN BARU.
           Dari kategori yang saya tuliskan diatas mencirikan kehidupan masyarakat Indonesia di masa sekarang, dunia luar mungkin ada yang mengetahuinya tapi hanya negative yang mereka tahu, karena memang kita akui kalau wartawan itu menyajikan warta berita yang laku di pasarkan saja, bahkan kita selalu dijadikan sasaran empuk bagi Negara – Negara yang tidak suka dengan Negara kami melakukan travel warning kepada Negara kami. Balik lagi ke MALAM TAHUN BARU, masih penasaran kan, berapa total biaya yang kita keluarkan pada saat MALAM TAHUN BARU??
           Sekarang dana yang di keluarkan oleh kategori kelompok yang laennya itu sungguh fantastis, mulai dari Rp 30,000,000 sampai Rp 950,000,000 atau ada yang melebihi 1 miliar rupiah. Kenapa biaya yang dikeluarkan cukup banyak dibandingkan dengan kegiatan sosial yang sering mereka adakan kepada masyarakat bawah seperti kita,dana tersebut diperoleh dari kelompok perusahaan baik nasional maupun multinasional, masyarakat kalangan kelas atas, masyrakat komunitas apa pun yang berbau dengan hedonisme dan hura – hura, gampang menjawab hal itu semua, karena mereka ada yang mendapatkan dana dari sponsor, patungan antar sesama anggota mereka sehingga ada diantara mereka yang ingin memamerkan kekayaan mereka dengan patungan lebih banyak karena  gengsi, itulah dana yang mereka dapatkan untuk melaksanakan malam tahun baru,sedangkan untuk sosial mereka masih mikir- mikir sampai pucat fasih,memang yang namanya manusia kalau sudah dihinggapi penyakit ego/individual tidak akan mengenal lagi kawan,saudara, keluarga, dan lingkungan sekitar mereka yang masih membutuhkan uluran tangan kita. Mungkin awal tahun baru ini kita lebih banyak berintrospeksi saja daripada memimpikan mau apa dan lebih berharap kalau pemerintah kita pada tahun ini lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat kita, mungkin cukup sekian dari saya dan saya harapkan di tahun yang akan datang kita lebih respect terhadap masyarakat yang kurang mampu dibandingkan dari kita, oleh karena itu, mo smpe kapan nieh aka nada terus kesenjangan sosial yang sekarang aja dah sekarat, apa lagi kalo tahun nie masih gak ada perubahan???jangan sampe harga cabe lebih meroket lagi baru kita kumpul semua. Hehehehe….

SELAMAT TAHUN BARU 2011 

SEMOGA HARAPAN BARU DI TAHUN 2011 
MENJADI KENYATAAN BAGI KITA SEMUA. AMIN..

0 komentar:

Posting Komentar