Minggu, 17 November 2013

Hemat pangkal miskin, boros pangkal kaya

Untuk bisa mengelola uang secara optimis anda harus mengecilkan arti uang dan memiliki tingkat konsumtif yang tinggi. Artinya uang itu dicari untuk dihabiskan bukan untuk disimpan, Seperti analogi gelas gan, kalau gelas tidak menjadi kosong maka anda gak akan menuangkan air lagi, sama dengan uang kalau belum habis yah agan pasti gak akan dapat uang lagi.

Tidak ada yang terlalu mahal untuk dibeli jika itu bisa menunjang produktivitas, dan tidak ada yang terlalu murah untuk dibeli jika tidak memiliki nilai guna. Ini adalah prinsip berbelanja sudut pandang optimis. Contoh Kalau anda memang harus membeli Laptop Appl* karena bisa menunjang pekerjaan (misal anda desainer) pastikan anda membeli produk tersebut, tapi jangan pernah beli Appl* padahal agan cuman perlu buat internetan, dan gak ngerti make MAC
Jangan hitung berapa yang dihabiskan, tapi hitung berapa yang bisa dihasilkan. Namanya juga optimis, jadi harus melihat segala sesuatu ke depan dengan positif. Jangan pernah menghitung pembelian barang berdasarkan harga, misal beli laptop ori harga 10 juta, laptop kw 7 juta. anda akan terjebak dalam perang harga produsen, malah bisa mengalami kerugian, kalau KW biasanya gak ada garansi jadi klo rusak, malah perlu biaya dobel untuk perbaikan, intinya selama agan menghitung pembelian dari harga semakin kita sering pusing. Ubah mindset, contoh nyata dari tahun 2008 guah dah 3 beli Laptop dan rata - rata selalu beli produk terbaru pada jamannya jadi pengeluaran ada di kisaran 7 - 8 juta/tiap ganti laptop, padahal saat itu selalu ada laptop - laptop dengan kisaran harga 3 - 5 juta. Tapi guah gak mau terjebak dengan kepusingan perang harga, yang penting dengan laptop 8 juta berapa yang bisa guah hasilkan dari laptop tersebut? Sama dengan membeli rumah. Jika kita beli rumah 100 juta tahun ini, artinya harus membayar cicilan satu juga selama 10 tahun (misalkan) tapi bila guah beli kost2an 1 M hari ini dengan pemasukan 20 juta sebulan, artinyah guah punya pemasukan bersih dikurangin cicilan 5 juta /bln, dalam setaun 60 juta, Jadi berapa yang sudah anda hasilkan dari semua barang yang agan beli??

Jangan pernah memikirkan menyimpan uang selama satu bulan,tapi bagaimana menghabiskan uang dalam 1 bulan. Jika agan memiliki gaji sebesar 1 juta/bln jangan berpikir untuk menyimpannya agar tidak habis, tapi pikirkan bagaimana bisa habis dalam 1 bulan, ingat dalam 1 bulan bukan 1 hari. Artinya kalau anda berpikir untuk menyimpan maka secara tidak langsung otak akan memberikan perintah untuk pelit, padahal kita tahu kalau uang makin disimpan maka dia akan semakin habis, tapi ketika uang dibelanjakan maka dia akan bertambah, anda belikan makanan dia berubah menjadi energi untuk mencari uang, agan belikan smartphone dia akan menjadi modal untuk komunikasi untuk menghasilkan uang, agan pinjamkan ke teman yang kesusahan, anda memiliki tabungan ketika suatu waktu gan kesusahan. Jika digunakan bukan untuk ego uang akan selalu kembali kepada kita. Seringkali dengan selalu menyimpan uang justru menggoda ego kita untuk menggunakan uang secara kalap

Bukan uang yang kita cari, tapi apa yang bisa dibeli dengan uang. Banyak orang salah kaprah dengan bekerja unuk mencari uang, padahal kebutuhan mereka bukan dipenuhi oleh uang, uang hanya sebuah perantara untuk membeli nasi, motor, pacar , rumah, dll mulai lah berorientasi untuk memenuhi kebuthan agan atau mimpi, bukan atas dasar uang. Sekarang kalau tiap hari agan bisa makan enak, punya rumah, punya mobil, senang - senang tiap hari, apa anda masih butuh uang? liat ajah Paris Hilton, dia aneh kenapa orang harus kerja? Mungkin dari sudut pandang umumnya, hal ini seperti penghinaan, tapi liat dengan sudut pandang yang berbeda dimana hidup itu harusya dinikmati, uang harus bisa dinikmati, uang harus bekerja untuk kepentingan kita, bukan kita yang bekerja untuk uang.

0 komentar:

Posting Komentar