Kamis, 18 November 2010

Sepenggal Tanah Lahir-ku

           Lahir di jakarta kota idaman orang banyak yang mengidamkan kesuksesan. kota yang sangat mengutamakan keahlian dan keberanian dalam memperoleh uang dengan menghalalkan segala cara dan segala - gala tanpa melihat apa mereka bisa tahan akan kehidupan yang mereka jalani??? gak peduli lah pokoknya yang penting gue bisa hidup dan bisa jadi kebanggaan di kampung. itu kata - kata yang mungkin dari mereka terungkap dalam benak mereka. 
           Tapi semua itu tidak bagi ku,tidak bagi orang yang pernah ku jumpai,mereka banting tulang sepenuh hati untuk anak,istri dan yang terpenting masa depan yang tenag bagi kehidupannya kelak.

           Kebanyakan dari kami yang hidup dijakarta tidak melihat apa yang tengah terjadi di sekitar mereka,yang mereka rasakan hanya tambah sumpek saja kota yang mereka tinggali saat ini, seperti keluarga ku yang masih berada di sana, mereka merasakan bahkan aku sendiri juga merasakan bahwa jakarta sudah tidak layak di huni oleh pendududk yang masih menginginkan ketenangan,bukan sumpek dan semrawut yang di gambarkan saat ini. penggambaran yang saat ini merupakan hasil lukisan yang di tuangkan oleh kita sendiri, oleh pemerintah DKI sendiri dan juga pemerintah Pusat yang pernah waktu PEMILU tahun 2009 saya pilih. mereka tidak bisa menghapus lukisan yang telah kita buat bersama, membakar?? jangan membuat tambah kacau di kota yang memang sudah sangat kacau ini.
           Pelik memang tapi itu (Jakarta) tetap menjadi tanah kelahiran ku, tanah keluarga ku dan keluarga - keluarga teman kecil ku yang masih ada di sana. ku sangat berharap masih bisa memberi kontribusi yang mendalam dan berarti di jakarta. karena masih banyak atau mungkin lebih banyak orang miskin disana.

0 komentar:

Posting Komentar